Google
 
Free online advertising

Thursday, November 29, 2007

Depag Cekal Abu Zayd

Baru-baru ini Depag RI mencekal Intelektual muslim asal Mesir Nasr Hamid Abu Zayd untuk menjadi pembicara Seminar Internasional Islam di Malang oleh yang akan digelar, Selasa 27 Nov'07. . Pelarangan itu diterima Abu Zayd setelah dirinya tiba di Surabaya, Minggu 25 Nov'07. Bukan hanya di acara seminar itu, Abu Zayd juga batal berceramah di Konferensi Tahunan Kajian Islam di Pakanbaru, Riau yang dibuka Menteri Agama, Rabu 21 Nov'07, setelah MUI Riau menolak Abu Zayd memaparkan pemikirannya di forum itu.

Bagi yang belum mengenal Abu Zayd, ini sedikit cerita mengenai beliau (dari sini):

Abu Zayd adalah pemikir Islam asal Mesir yang memperkenalkan metode pengkajian Al Quran dengan pendekatan hermeneutika. Karena pemikirannya itu, Abu Zayd di fatwa sesat oleh Mufti Mesir. Nasr Hamid Abu Zayd adalah orang lahir di Tantra, Mesir 7 Oktober 1943. Pendidikan tinggi, dari S1 sampai S3, jurusan sastra Arab, diselesaikannya di Universitas Kairo, tempatnya mengabdi sebagai dosen sejak 1972.

Ceritanya bermula di bulan Mei 1992. Abu Zayd mengajukan promosi untuk menjadi guru besar di Fakultas Sastra Universitas Kairo. Beserta berkas yang diperlukan ia melampirkan semua karya tulisnya yang sudah diterbitkan. Enam bulan kemudian, 3 Desember 1992, keluar keputusan: promosi ditolak. Abu Zayd tidak layak menjadi profesor, karya-karyanya dinilai kurang bermutu bahkan menyimpang dan merusak karena isinya melecehkan ajaran Islam, menghina Rasulullah SAW, meremehkan al-Quran, dan menghina para ulama salaf. Abu Zayd protes.

Pada 10 Juni 1993 sejumlah pengacara, dipimpin oleh M Samida Abdushshamad, memperkarakan Abu Zayd ke pengadilan Giza. Pengadilan membatalkan tuntutan mereka pada 27 Januari 1994. Namun di tingkat banding tuntutan mereka dikabulkan. Pada 14 Juni 1995, dua minggu setelah Universitas Kairo mengeluarkan surat pengangkatannya sebagai profesor, keputusan Mahkamah al-Isti'naf Kairo menyatakan Abu Zayd telah keluar dari Islam alias murtad dan, karena itu, perkawinannya dibatalkan. Ia diharuskan bercerai dari istrinya (Dr Ebtehal Yunis), karena seorang yang murtad tidak boleh menikahi wanita muslimah. Abu Zayd mengajukan banding.

Pada 23 Juli 1995, bersama istrinya, Abu Zayd terbang pergi ke Madrid, Spanyol, sebelum akhirnya menetap di Leiden, Belanda, sejak 2 Oktober 1995 sampai sekarang. Mahkamah Agung Mesir pada 5 Agustus 1996 mengeluarkan keputusan: Abu Zayd dinyatakan murtad dan perkawinannya dibatalkan.

----

Jadi, What do you think?

1 comment:

Yodie Hardiyan said...

lho mas, Abu Zayd itu murtad nya karena kehendak dia sendiri atau karena memang putusan hukum itu?

Free online advertising